Jateng, bernesia.com – Suara calung mengayun merdu di Desa Karangsari, Kecamatan Adipala, Cilacap, Kamis (10/8/2023) malam. Meski waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB, namun warga dengan antusias berkumpul di salah satu rumah warga, sambil ngobrol dan bernyanyi bersama.
Anak-anak, remaja, hingga orang tua, tak lekas beranjak untuk istirahat. Mereka rela tidur larut malam, demi menunggu tamu istimewa yang akan berkunjung ke desa mereka. Tamu tersebut adalah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.
Ya, malam itu Ganjar kembali menginap di rumah warga. Kali ini, Ganjar mengajak istri, Siti Atikoh, menginap di rumah Marsono (38), warga Desa Karangsari, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan. Marsono merupakan warga yang mendapat program bantuan Tuku Lemah Oleh Omah yang digagas Ganjar.
“Duh rasane jan seneng banget. Ora nyangka (tidak menyangka) kalau Pak Ganjar mau menginap di desa kami. Kayak ketiban wahyu rasane (bak mendapat wahyu). Alhamdulillah bungah tenan,” kata Kusmanto (56), warga setempat.
Kusmanto mengatakan, warga rela menunggu larut malam demi bertemu Ganjar. Saat Ganjar tiba di lokasi itu seusai mengikuti Jateng Bersholawat sekitar pukul 00.10 WIB, warga yang sudah berkumpul sejak magrib, tetap antusias menyambutnya.
“Gimana ya, soalnya ini baru pertama kali ada pejabat yang mau menginap di desa kami. Apalagi ini seorang gubernur. Sebelumnya nggak pernah ada pejabat yang menginap, jadi kami sangat senang dan mau menunggu sampai kapan pun Pak Ganjar datang,” ungkapnya.
Peristiwa Langka
Hal senada disampaikan Apri Yuanita, warga lainnya. Ia mengatakan sangat bangga desanya diinapi Ganjar. Wajar kalau warganya tetap menunggu meski lewat tengah malam.
“Tentu kami bersyukur dan terharu, belum pernah ada pejabat yang menginap di desa kami. Makanya warga sangat antusias, karena ini peristiwa langka. Seorang gubernur, orang nomor satu di Jawa Tengah, mau menginap di desa terpencil seperti ini,” ucapnya.
Apri benar-benar melihat sosok Ganjar yang merakyat. “Humanisme bapak sangat tinggi, kepedulian pada masyarakat kecil sangat tinggi. Jadi kami sebagai warga sangat senang, berharap ada pejabat lain yang seperti itu, yang menyentuh kalangan atas sampai bawah,” ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, ia sengaja mengajak istri untuk menginap di rumah warga, untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Sekaligus, kegiatan itu untuk mengecek program Tuku Lemah Oleh Omah.
“Ini sambil ngecek, ternyata rumahnya sudah jadi, bentuknya bagus dan nyaman. Jadi kalau mereka penerima DTKS bisa membeli tanah dan kemudian kita bantu membangun rumah, rasanya bisa memberikan ruang akomodasi yang lebih nyaman untuk masyarakat,” katanya.
Ganjar begitu senang dengan sambutan masyarakat yang luar biasa padanya. Meski datang tengah malam, warga tetap setia menyambut dan bahagia.
“Selalu menarik kalau di desa itu, kalau ada tamu mereka mau menunggu lama. Ada ketulusan dan keikhlasan, bercanda bersama. Suasananya guyub rukun dan ngangeni,” ucapnya.
Sebagai orang yang hidup di desa, Ganjar merasakan hal itu. Dia tahu bagaimana senangnya warga desa jika didatangi pejabat penting. Saat lurah atau camat datang saja mendapat sambutan antusias, apalagi jika bupati yang datang pasti lebih istimewa.
“Gubernur datang ke desa saya waktu kecil ndak pernah saya bayangkan. Dan hari ini saya datang ke desa, bisa ngobrol dengan masyarakat, dan sambutannya luar biasa. Sampai jam 1 malam, warga tetap antusias,” pungkasnya. (red)