Bali, bernesia.com – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, pembinaan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dapat meningkatkan keterampilan dan produktivitas. Ia berharap agar para pelaku UKM dapat terus meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan.

Hal itu dia sampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat membuka Bhinneka Culture Festival ke-2 di Pantai Jerman, di Kuta, Badung, Bali, Jumat (23/6/2023). Bhinneka Culture Festival ke-2 diselenggarakan oleh Banjar Segara, Kuta dengan Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN).

“Pembinaan UKM dapat meningkatkan keterampilan dan produktivitas serta kualitas produk yang dihasilkan. Dengan dukungan dari perbankan dan pembiayaan, diharapkan teman-teman UKM bisa berkembang tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga bisa ekspor. Inilah yang menjadi misi Bhinneka Culture Festival dengan melibatkan pelaku UKM,” jelasnya.

Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, pelaku UKM yang kompeten dapat mengikuti kegiatan promosi ekspor yang dilaksanakan Kemendag, salah satunya ajang Trade Expo Indonesia (TEI) di bulan Oktober mendatang. “Kami mengundangbuyer dari berbagai negara untuk hadir di TEI. Tidak hanya itu, Kemendag juga membuka kesempatan bagi pelaku usaha terpilih untuk berpartisipasi pada berbagai pameran dagang internasional yang diselenggarakan di luar negeri,” imbuhnya.

Selain promosi ekspor dengan partisipasi pameran, Kemendag melaksanakan berbagai kegiatan dalam program pengembangan ekspor nasional, di antaranya pengiriman misi dagang, penjajakan bisnis, pengembangan produk ekspor melalui sertifikasi dan pendampingan desain, penyediaan layanan informasi ekspor melalui platform Inaexport & InaDigiExport, hingga kerja sama pengembangan ekspor dengan berbagai lembaga internasional.

Mendag juga menyatakan dukungannya terhadap penyelenggaraan Bhinneka Culture Festival setiap tahun. “Saya mendukung penuh agar kegiatan ini diadakan setiap tahun dan agar dilestarikan,” ujarnya.

Selanjutnya, Mendag berdialog dengan para pelaku UKM. Pada dialog tersebut, Mendag menjelaskan bahwa Kemendag menyasar menyasar pasar ekspor yang baru, salah satunya Afrika.

“Sekarang banyak pasar baru, salah satunya Afrika. Negara Afrika cocok dengan produk-produk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga bisa menyasar ke negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh yang populasinya hampir sebanyak dua miliar orang,” jelas Zulkifli Hasan.

Mendag juga menjelaskan mengenai pengembangan empat pilar untuk mendukung peningkatan daya saing UMKM. Keempat pilar tersebut adalah keberadaan UMKM, lokapasar (marketplace), ritel modern, dan perbankan.

“UMKM yang terbuka terhadap perubahan, inovatif, dan punya kemauan berkembang. Lokapasar yang bersinergi dengan UMKM. Ritel modern yang berperan memberikan akses kemitraan bagi UMKM. Serta lembaga pembiayaan atau perbankan untuk UMKM,” jelasnya.

UMKM memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian Indonesia. Dengan jumlah mencapai 65,46 juta, UMKM tercatat mampu menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 60,3% terhadap pendapatan nasional, serta berkontribusi 15,6% terhadap ekspor nonmigas nasional. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *